Fungsi Dan Falsafah Bentuk Kubah
Kontraktor kubah masjid –
Kubah merupakan komponen atau unsur arsitektur yang selalu ada dan
terus mengalami perkembangan, baik bentuk ataupun modelnya. Kubah
sebagai elemen arsitek memiliki bentuk separuh bola yang mengerucut pada
bagian ujungnya. Umumnya kubah dapat dijumpai atau lebih dikenal
sebagai identitas rumah ibadah umat Muslim atau dengan kata lain masjid.
Kubah masjid yang saat
ini digunakan sebagai komponen bangunan masjid berawal dari bentuk
masjid Umar di Yarussalem hingga pada abad ke-7 kubah menjadi komponen
utama bangunan masjid.
Sebagai komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan masjid,
kubah memiliki dua fungsi berdasarkan pemahaman tata ruang, yaitu
sebagai penunjuk arah kiblat jika dilihat dari sisi luar, dan menerangi
ruang dari dalam. Kemegahan dan indah akan terlihat dari kesan yang
dibawakan kubah masjid.
Selain itu, bentuknya yang mengembang dibagian tengah merepresentasikan
kelapangan, luas, dan terbuka. Hal tersebut memberikan arti bahwa islam
merupakan ajaran yang terbuka, mencintai kedamaian. selain
merepresentasikan kesan luas bagi orang yang beribadah di dalamnya,
kubah memberikan arti kebesaran Tuhan.
Kubah masjid yang dirancang oleh kontraktor kubah dari pondasi yang
melingkar mempresentasikan toleransi, sedangkan bentuk dasar kubah
berupa lingkaran yang mengerucut ke atas memiliki filosofi Keesaan dan
Kebesaran Tuhan.
Filosofi dan makna yang tersembunyi dalam kemegahan dan keindahan kubah
menjadikan umat Muslim untuk dapat bersyukur dalam berhubungan secara
baik secara horisontal (antar sesama manusia) ataupun hubungan vertikal
(hubungan dengan Tuhannya).
Terlepas dari makna dan filosofi di dalamnya, bentuk kubah yang selalu
berubah sesuai perkembangan jaman, seni, budaya, dan teknologi namun
tetap satu penggambaran yaitu memberikan energi positif dan optimis bagi
orang yang beribadah di dalamnya.
Konstruksi kubah masjid yang mendunia berbaur dengan budaya setiap
tempat, bahkan tidak jarang kubah masjid mengikuti bentuk bangunan
masjid ada karena peralihan fungsi bangunan sebelumnya. Contoh peralihan
fungsi yang terjadi pada gereja dan berubah menjadi masjid misalnya
pada Masjid Aya Sofiya di Turki yang sebelumnya adalah bangunan gereja.
Meskipun kepercayaan umat yang beribadah di dalamnya berubah, kesan yang
tergambar berupa cita dan kultur agama akan terasa. Transendensi
surgawi dalam kubah masjid akan tergambar karena melihat fungsinya yang
luas sebagai identitas tempat ibadah Agama Islam yang merupakan contoh
primer keindahan arsitektur dan penggambaran doa manusia secara
filosofis.
Bentuk dan konstruksi yang terus berubah dan memiliki perjalanan
mengenai akulturasi budaya yang panjang di suatu tempat memberikan
isyarat visual berupa bentuk komunikasi umat Muslim. Hal ini menjadikan
sudut pandang komunitas di dalamnya menjadi satu pandangan yaitu nilai
kebersamaan secara global karena ibadah kaum muslim selalu dilakukan
berjamaah yang mencerminkan persaudaraan umat Muslim yang kuat.
Komentar
Posting Komentar